Banda Aceh | Ahli waris keluarga besar Raja Aceh Tuanku Raja Yusuf
menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya atas mangkatnya Sultan Tidore
H. Djafar Sjah Dano H. Yunus pada Jumat (13/4). Raja Tidore ini mangkat
di Jakarta dan dimakamkan di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara pada
Sabtu (14/4).
“Kami atas nama ahli waris keluarga besar Raja Aceh turut berduka. Kami berharap yang mengganti beliau bisa melanjutkan kebijakan-kebijakan yang memihak rakyat,” ucap Tuanku Raja Yusuf kepada The Globe Journal melalui siaran pers, Senin (16/4).
Cucu Sultan Muhammad Daudsyah menyebutkan ada hubungan emosional antara Aceh dengan Tidore sejak zaman pejajahan Belanda. Puluhan tahun lalu, kakeknya Sultan Muhammad Daudsyah ditangkap oelh kolonial Belanda dan diasingkan dari Aceh yang pertama ke Maluku. Dalam pengasingan itu, ayah raja Yusuf yang masih kecil juga diikutsertakan ke sana pada 1907.
“Saya belum pernah berjumpa dengan Sultan Tidore. Namun kami sebagai sesama raja di Nusantara memiliki ikatan emosional yang sama,” jelas Yusuf yang sedang memasuki masa pensiun di Departemen Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh.
Sultan Djafar Sjah wafat dalam usia 73 tahun di rumah sakit Husada Mangga Besar Jakarta Jumat (13/4) akibat liver yang dideritanya selama ini. Djafar merupakan sultan ke-36 di Tidore yang sangat memperhatikan kemajuan daerah dan kemimpinan masyarakat melalui peran kesultanan.
Pemerintah Tidore menginstruksikan kepada seluruh instansi di lingkup Pemkot serta masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari sebagai tanda bergabung atas wafatnya Sultan Djafar Sjah.
“Kami atas nama ahli waris keluarga besar Raja Aceh turut berduka. Kami berharap yang mengganti beliau bisa melanjutkan kebijakan-kebijakan yang memihak rakyat,” ucap Tuanku Raja Yusuf kepada The Globe Journal melalui siaran pers, Senin (16/4).
Cucu Sultan Muhammad Daudsyah menyebutkan ada hubungan emosional antara Aceh dengan Tidore sejak zaman pejajahan Belanda. Puluhan tahun lalu, kakeknya Sultan Muhammad Daudsyah ditangkap oelh kolonial Belanda dan diasingkan dari Aceh yang pertama ke Maluku. Dalam pengasingan itu, ayah raja Yusuf yang masih kecil juga diikutsertakan ke sana pada 1907.
“Saya belum pernah berjumpa dengan Sultan Tidore. Namun kami sebagai sesama raja di Nusantara memiliki ikatan emosional yang sama,” jelas Yusuf yang sedang memasuki masa pensiun di Departemen Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh.
Sultan Djafar Sjah wafat dalam usia 73 tahun di rumah sakit Husada Mangga Besar Jakarta Jumat (13/4) akibat liver yang dideritanya selama ini. Djafar merupakan sultan ke-36 di Tidore yang sangat memperhatikan kemajuan daerah dan kemimpinan masyarakat melalui peran kesultanan.
Pemerintah Tidore menginstruksikan kepada seluruh instansi di lingkup Pemkot serta masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari sebagai tanda bergabung atas wafatnya Sultan Djafar Sjah.