Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Desember 2012

Sabang Jazz Festival 2012 Akan Segera digelar di Sabang Fair


Jakarta | Sabang Jazz Festival 2012 akan digelar di Sabang, Pulau Weh, pada 22 Desember 2012. Sejumlah penyanyi dan musikus lokal dan mancanegara akan tampil, yakni Dwiki Dharmawan, Andien, Fariz RM, Steve Thornton (Malaysia), dan Ron Reeves (Australia).

Selama ini, Sabang, kota terbesar di Pulau Weh, terletak di provinsi paling barat Indonesia dan memiliki tujuan pariwisata unggulan. Untuk lebih memperkenalkan Sabang dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan Nusantara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintahan Kota Sabang menggelar Sabang Jazz Festival di Sabang Fair, Kota Sabang.

Menurut Direktur Festival, Dwiki Dharmawan, festival jazz ini akan menampilkan penyanyi Andien, Fariz RM, dan grup musik Krakatau di mana ia menjadi personelnya, bersama Pra B Dharma.

Selain itu, untuk menampilkan musik nuansa ketimuran, dihadirkan etnomusikolog dan ahli perkusi dunia, Ron Reeves asal Australia, yang memiliki kecintaan terhadap perkusi Indonesia. Lalu, ada pula Steve Thornton asal Malaysia yang akan berkolaborasi dengan penampil lokal.

Dalam pergelaran perdana, Sabang Jazz Festival akan menyajikan konsep gabungan jazz dengan musik etnik yang dekat dengan budaya Aceh. Unsur musik perkusi asal Aceh, yakni Rapai, akan ditampilkan dengan kolaborasi bersama penyanyi asal Aceh, Rafly, dan grup musik Krakatau. “Kami akan selalu memasukkan unsur dan potensi lokal dengan perpaduan banyak genre. Mulai dari swing, latin, modern jazz, smooth jazz, jazz etnik, atau etno jazz,” kata Dwiki.

Fariz RM mengatakan akan membawakan lagu-lagu hit dalam acara yang digelar di kawasan pantai ini, seperti lagu Sakura dalam Pelukan, Barcelona, dan Nada Kasih.

Pemegang alat musik perkusi di grup Debu, Naseem Nahid, juga akan tampil sebagai penyanyi di ajang ini. Perempuan kelahiran Amerika Serikat ini akan menyanyikan lagu Turki berjudul Ask Terensi atau Cerita Cinta dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ada penampilan Farabi All Star, dimeriahkan penyanyi Ita Purnamasari, Iwan Abdie, dan Nikita Dompas Band.

Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam, yang turut hadir dalam jumpa pers di D' Consulate Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Senin, 17 Desember 2012, mengatakan, setiap tahun Sabang menerima kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 50 ribu orang.

Obyek wisata unggulan Sabang di antaranya tempat menyelam, gua, dan benteng peninggalan Jepang atau Belanda, 529 spesies ikan, dan Tugu Nol Kilometer. “Selama ini pergelaran musik memang tidak banyak. Baru-baru ini ada kelompok musik Panbers yang datang,” kata Zulkifli.

Ke depan, Dwiki berharap festival ini akan menjadi embrio dan inspirasi dari seri pertama festival jazz di Indonesia, mengikuti jejak Kota Batam yang sudah menggelar ASEAN Jazz Festival keempat kalinya.

Sumber : Tempo

Selasa, 06 Maret 2012

Tari Saman Buka Penampilan 'Tribute To Herbie Hancock'

Tribute to Herbie Hancock

Jakarta - Berbeda dengan penonton Mamas Gun di Hall A3 yang all standing, penampilan special project 'Tribute To Herbie Hancock' di Java Jazz Festival 2012, Sabtu (03/03/2012) malam di Semeru Garuda Indonesia Stage dinikmati penonton dengan duduk manis.

Dibuka dengan tari saman asal Aceh pukul 20.20 WIB yang diiringi tepuk tangan yang sangat meriah dari penonton. Pukul 20.25 WIB para musisi seperti Indra Lesmana, Dwiki Darmawan, Steve Thornton, Carl Allen, Everette Harp, dan Maurice Brown, dan lainnya akhirnya menaiki panggung.

Dengan setelan rapi serba hitam, Indra Lesmana memainkan pianonya dengan jari yang lincah. Diiringi dengan angklung dan gendang asal Indonesia, musik-musik Herbie Hancock seperti Cantaloupe Island, One Finger Snaps, dan Maiden Voyage pun dibawakan dengan sangat apik.

"This is a special project. Herbie sangat menginspirasikan saya. Saya mendengarkan musiknya dari saya kecil," ungkap Indra.

Penampilan gendang solo membuat penonton terpukau. Penonton tak henti-hentinya tepuk tangan atas penampilan Indra Lesmana cs ini. Setelah tampil di JJF 2012 hari pertama, Herbie Hancock kembali tampil di JJF 2012 hari kedua, Sabtu (03/03/2012) pukul 23.15 WIB.

Selain Herbie Hancock, Pat Metheny juga merupakan spesial show. Sejak pukul 17.30 WIB, penonton sudah mulai antri untuk menyaksikan penampilan Pat Metheny di D1 Tebs Hall.

Pukul 18.30 WIB akhirnya Pat menaiki panggung dengan rambut gondrongnya. Dengan memakai kemeja kotak-kotak, ia bermain gitar yang diiringi oleh pemain bass dan drum membawakan tembang-tembang hits nya seperti 'Into The Dream', 'So May It Secretly Begin', 'Bright Sized Life', 'Broadway Blues', 'James', 'Always and Forever', dan Question and Answer.

"Pastinya sangat menantang bermain di audience baru, beda negara. Perjalanan 29 jam terbang dr New York. Audience sangat keren," ungkapnya saat ditemui di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (03/03/2012)

Di album barunya, ia pun membawakan lagu 'And I Love Her' yang merupakan tembang dari band The Beatles. Pet mengaku bahwa ini kali pertamanya ia membawakan lagu orang lain.

"Saat kau berbicara tentang The Beatles tunes, pastinya orang akan tahu," ucapnya.

Hari kedua Java Jazz Festival 2012 juga diramaikan Dave Koz, Depapepe, The Manhattan Transfer, dan masih banyak lagi.

Minggu, 04 Maret 2012

"Girls Band" Beranggotakan 5 Polwan Cantik








POLRI ternyata memiliki "pasukan khusus" yang personelnya bersuara merdu dan berparas cantik. Mereka adalah para Polisi Wanita (Polwan) yang tergabung dalam Diva Baranita. Grup vokal dari Mabes Polri ini beranggotakan lima orang Polwan, yakni Bripda Irma Riandini, Brigadir Trey, Briptu Ida Wardani, Briptu Ika Marika Putri dan Briptu Edu Pramawati.

Grup vokal itu awalnya terbentuk pada seleksi olah vokal Polwan dalam rangka ASEANAPOL ke-28 tahun 2008. Anggota grup vokal ini biasanya berganti setiap periode. Dan sekarang dihuni Ida dan kawan-kawan. Saat beraksi di panggung, mereka tampak seperti artis berseragam polisi. Penampilan mereka seakan menjauhkan polisi dari kesan kaku dan galak. Ya, memang diakui misi Diva Baranita adalah sebagai duta Polri di bidang seni dan budaya, salah satunya untuk pencitraan nama baik Polri.

"Misi kita sebagai duta di bidang seni dan budaya untuk pencitraan nama baik polri," jawab personel Diva Baranita kompak kepada metrotvnews.com, usai menjadi bintang tamu di acara Wideshot Metro TV, Jumat (24/2).

Kesibukan personel Diva Baranita sebagai anggota Polri tidak membuat mereka kesulitan mengatur jadwal latihan vokal. Pasalnya ada kebijakan khusus dari pimpinan masing-masing yang memberi keleluasaan untuk latihan. Padahal personel Diva Baranita berasal dari wilayah kepolisian berbeda-beda, seperti Briptu Edu dari Polda Kalimantan Timur. Briptu Edu bisa langsung terbang ke Jakarya apabila Diva Baranita akan tampil.

"Kalau misalnya ada event-event tertentu kita lapor ke pimpinan dan kita dapat izin karena ini juga kita mengemban misi pencitraan kepolisian," tambah Briptu Ida.

Ditanya soal pengalaman manggung, ternyata grup vokal Polri itu cukup mengejutkan. Mereka punya cukup banyak pengalaman tampil di event-event spesial, bahkan event internasional. Mereka pernah diundang untuk acara perayaan HUT Jakarta dan Abang-None. Selain itu mereka juga tampil di AMMTC (ASEAN Meeting Ministrial Transnational Crime) di Bali, Pertemuan FBI Asia Pacific di Bali pada 2009 dan ASEANAPOL (pertemuan polisi se-ASEAN) ke 28 di Brunei Darussalam.

Untuk event yang terakhir itu mereka mendapat penghargaan Best Perform, sehingga diundang khusus oleh Sultan Brunei Darussalam untuk mengisi acara pesta ulang tahun Sultan. Yang spesial dari undangan itu, Diva Baranita menjadi satu-satunya artis yang tampil. Padahal biasanya Sultan Brunei mengundang beberapa artis untuk acaranya tersebut.

Kehadiran Diva Baranita telah menjadi citra baik bagi Polri. Namun pimpinan mereka di Mabes selalu mengingatkan bahwa attitude sebagai seorang polisi lebih penting. Mereka harus tetap menjaga citra Polri.

Untuk Polri, mereka berharap ke depannya lembaga pelindung masyarakat itu lebih dicintai masyarakat. Mereka juga berharap beberapa kasus yang melibatkan oknum kepolisian tidak merusak citra Polri secara umum dan bisa diperbaiki oleh kehadiran mereka.

"Harapan ke depan polisi lebih dicintai masyarakat. Sekarang ada sorotan terhadap polisi, padahal itu cuma oknum. Masih banyak polisi yang baik. Nah, mudah-mudahan dengan adanya kami ini juga menambah citra baik polisi," papar mereka.

Oke sukses terus buat Diva Baranita, dan Polri semakin dicintai masyarakat

Bagi yang penasaran dengan suara grup vokal Diva Baranita, langsung saja lihat di videonya:
 


Jumat, 24 Februari 2012

Evanescence: Indonesia Negara Cinta Musik


Band yang terkenal dengan lagu 'My Immortal', Evanescence akan mengguncang panggung PRJ Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 25 Februari 2012. Konser Evanescence di Indonesia merupakan penutup dari rangkaian tur Asia mereka.

Band yang digawangi Amy Lee, Terry Balsamo, Tim McCord, Troy McLawhorn,
dan Will Hunt ini pun telah tiba di Tanah Air. Dalam jumpa pers, hari ini, sang vokalis, Amy Lee mengaku tak sabar tampil di hadapan para fans Evanescence di Jakarta.

"Kami sangat senang bisa datang ke Asia. Indonesia negara yang sangat indah, negara yang cinta musik," kata Amy Lee di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2012.
Sepanjang Februari ini, Evanescence telah menggelar konser di sejumlah kota besar Asia, seperti Tokyo, Osaka, Yokohama, Seoul, Manila, dan Kuala Lumpur. Evanescence sendiri baru saja merilis album baru bertajuk 'Evanescence'.
Ini adalah album ke-3 mereka setelah 'The Open Door' dirilis lima tahun lalu. Album tersebut diproduseri Nick Raskulinecz, pria yang pernah bekerja sama dengan Foo Fighters.

Sementara itu, Direktur Showmaxx Entertainment, Sherwin Djajadi mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan segala perlengkapan konser dengan detail. Menurut Sherwin, pemilihan Hall A, PRJ Kemayoran sebagai lokasi konser, karena sesuai dengan permintaan pihak Evanescence.

"Inilah satu-satunya lokasi di Jakarta dengan standing venue indoor yang dapat menampung hingga kapasitas 6.000 penonton," ujarnya.
 

Jumat, 20 Januari 2012

Lagu Titanic Mengalun Saat Concordia Karam



 Yannic Sgaga, penumpang Costa Concordia asal Swiss yang selamat dari kecelakaan, mengatakan bahwa soundtrack film Titanic sedang diputar di atas kapal itu ketika kecelakaan terjadi.

Sgaga menuturkan, soundtrack film Titanic yang sedang mengalun di atas Concordia adalah 'My Heart Will Go On' yang dinyanyikan oleh Celine Dion. Lagu ini, terang Sgaga, sedang diputar di restoran kapal saat kapal menabrak karang.

“Gambaran tragedi Titanic menjadi lebih nyata dari yang mungkin dibayangkan. Hal itu terus-menerus memasuki kepala saya,” kata Sgaga seperti kepada La Tribune de Geneve, seperti dilansir news.com.au.

Ia menceritakan, saat itu ia bersantap malam bersama saudara lelakinya di restoran, ketika mereka mendengar soundtrack Titanic mengalun. Tiba-tiba, ujar Sgaga, kapal menabrak sesuatu dan mulai miring. Suasana hiruk-pikuk dan proses evakuasi pun menyusul.

Nyaris serupa dengan kisah Titanic, tabrakan terjadi ketika jam santap malam. “Kami sedang makan malam ketika sepertinya kapal menghantam sesuatu. Kemudian kami mendengar ledakan. Gelas-gelas dan piring-piring di meja tiba-tiba jatuh ke lantai, kapal terasa miring, dan lampu padam,” ujar seorang penumpang, Luciano Castro.

“Selanjutnya, situasi kacau. Orang-orang menjerit, berlarian ke sana ke mari. Di dekat saya, wanita muda yang sedang hamil lima bulan menangis ketakutan,” kisah Castro. Sejauh ini, 11 orang dipastikan tewas sedangkan 21 lainnya masih hilang.

Kamis, 12 Januari 2012

Linkin Park - Underground 11 (EP Album) | Free Download Mp3

 
Download lagu atau mp3 dari artis, band, & musisi ini hanya untuk review lagu saja. Belilah CD original dan gunakan Nada sambung pribadi NSP, RBT I-RINGnya agar mereka tetap bisa berkarya dengan lagu terbaru lainnya.
 
 
1. YO (MTM Demo) 2:44
2. Slip (1998 Unreleased Hybrid Theory Demo) 3:30
3. Soundtrack (Meteora Demo) 3:15
4. In The End (Demo) 3:52
5. Program (Meteora Demo) 3:31
6. Bang Three (What I̢۪ve Done Original Demo) 3:29
7. Robot Boy (Test Mix, Optional Vocal Take) 4:31
8. Broken Foot (Meteora Demo) 2:43
9. Esaul (A Place For My Head Demo) 3:09
10. Blue (1998 Unreleased Hybrid Theory Demo) 3:28

Download Here

Sabtu, 03 Desember 2011

26 Group Band Legendaris Dunia

1.The beatles


2.Jackson 5


3.Kansas band


4.The police



5.Kiss Band


6.Abba Arrival


7.Queen


8.The Rolling Stones


9.Guns n Roses


10.BoyzZone
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNO0PScaLv94cywSbygOygA30idFYBb7D5qnRfra6Buhk6wWfDOEQc8cOpsctL5ykkHB6-_q3Nqr9qEMOyxkUt5iujyxeWnJzTQkbuAU4GKjgN7BUUNdZT1RnRVHWDvZWJIVXLhB-R4Qw/s1600/boyzone.jpg

11.Metalica
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjABCgGSCGX6RjaM18dT1-K1Fp5yZ1tGnxHdPsvZNH3myGVVGrxM1v6hfjhJy_zwSujNYnGfuuH03Xt1x1gkKeBP-cx46UAi6LLlKuIn9b8f79Zt57RHv9nU0H9uJycJoiIUpzfHIQjveLv/s1600/metallica_signed_photo2.jpg

12.Greenday


13.Nirvana


14.N Sync


15.Dream Theater


16.Bonjovi


17.Van Hallen


18.Dream theater


19.BeGees


20.Aerosmith


21.IronMaiden


22.the strokes


23.Artic Monkeys


24. The Doors


25.The Scorpion


26.RadioHead


sumber

Sabtu, 19 November 2011

Kementrian Pariwisata: Aceh Sangat Khas dengan Kebudayaannya



BANDA ACEH – Staf Ahli Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Jusuf Satrio, yang menjadi perwakilan Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan RI pada Atjeh International Sufi Music Festival 2011, menilai Aceh sangat khas dengan kebudayaannya.

“Ini menjadi nilai lebih di banding daerah lain, sehingga Aceh menjadi sesuatu yang bisa dicontoh oleh daerah lain,” kata Jusuf kepada The Atjeh Post, di Blang Padang, Jumat (18/11) malam.

Menurut Jusuf, festival musik sufi yang diselenggarakan itu sangat bagus karena bisa membawa musisi dari luar juga negeri, dan bisa saling mengenal antara budaya Indonesia dan budaya luar.

“Kegiatan ini juga meriah, penonton saja masih menikmati sampai jam satu malam seperti ini, berarti masyarakat memang sangat menikmatinya,” kata Jusuf.

Soal dana kegiatan tersebut, Jusuf mengaku tak tahu jumlahnya. “Dana yang kita dukung dalam kegiatan ini memang ada. Namun untuk jumlahnya saya tidak paham, karena dana itu sudah satu paket dengan daerah lain. Yang kita bantu hampir semua daerah, termasuk luar negeri,” ujarnya.
Yang di luar negeri, kata Jusuf, misalnya permintaan dari Kedubes untuk ditampilkan seni budaya di sana. "Kita akan bawa dari sini, kebudayaan di sini yang kita tampilkan di luar negeri, seperti itu yang kita suport. Tujuannya untuk memperkenalkan ragam budaya kita kepada dunia," ujar Jusuf.
Menurut Jusuf, kebudayaan seperti di Aceh ini juga bisa ditampilkan di luar negeri. “Tujuannya untuk memperkenalkan ragam budaya kita kepada dunia,” ujarnya.
 

Kamis, 22 September 2011

Suguhan Dahsyat Linkin Park A Thousand Suns World Tour!




Suguhan Dahsyat Linkin Park A Thousand Suns World Tour!

Cabikan gitar nan garang Brad Delson, bersandingkan dengan lengkingan vokal prima Chester Bennington sungguh sangat memukau. Tak mau kalah, gebukan drum Rob Bourdon pun beriringan dengan aksi ciamik Joseph Hahn dalam memainkan turn table miliknya. Begitupun dengan Dave " Phoenix' Farrell yang memberikan sentuhan menawan dalam betotan bass-nya.
Aksi Linkin Park dalam konser bertajuk A Thousand Suns: World Tour 2011 ini memang memukau dengan dukungan konsep panggung dahsyat. Dari segi tata suara, promotor Big Daddy memang tak tanggung-tanggung. Mereka rela menggelontorkan biaya super mahal untuk mengimpor sound system dan peralatan seberat 20 ton dari Kanada. Alhasil, konser Linkin Park yang kedua kalinya di Jakarta ini terbilang fantastis dari segi suara.
Tak hanya itu, efek visual dan layar LCD raksasa berukuran 16 x 6 meter sebagai backdrop-stage, tentunya sangat mendukung bagi aksi panggung Mike Shinoda dkk. Juga dengan 2 LCD berukuran tak kalah besar dari backdrop-stage.
Tata lampu pun terlihat maksimal meski terkesan sederhana bagi konser sekelas Linkin Park. Namun hal tersebut tak menjadi hal yang berarti, apalagi dengan adanya video mapping dari awal sampai akhir konser.
" Pokoknya keren abis konsernya, nggak rugi lah," ujar Fahmi, seorang penonton di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat (21/9).
Tentunya, aksi Linkin Park di konser yang bertujuan untuk mempromosikan album terbaru yang baru dirilis 2010 tahun lalu ini bisa membayar harga tiket yang dibandrol mulai dari Rp 550 ribu untuk sides section, Rp 750 ribu untuk mid section, Rp 1 juta untuk kelas green, Rp 1,2 juta untuk festival, Rp 1,9 juta untuk kelas blue, dan Rp 2,5 juta untuk kelas yellow. 


Linkin Park Tetap Digdaya Di Konser Kedua!

Linkin Park Tetap Digdaya Di Konser Kedua!
Chester Bennington
Tepat pukul 20.30 WIB, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (21/9) malam, bergemuruh. Ribuan penonton telah memadati seperempat dari stadion sepak bola tersebut untuk menyaksikan aksi band asal California, Amerika Serikat, Linkin Park.
Sukses konser yang pertama, ternyata diikuti oleh konser untuk kali yang kedua di Jakarta. Ya, band yang digawangi oleh Chester Benington (Vokal), Rob Bourdon (Drum), Brad Delson (Gitar), Joseph Hahn (DJ), Dave Farrel/Phoenix (Bass) dan Mike Shinoda (Vokal/Gitar) ini ternyata masih digdaya untuk mengulang kesuksesannya pada 2004 lalu.
Lagu Papercut menjadi pembuka penampilan mereka. Teriakan yang berujung pada paduan suara raksasa sekitar 20.000 penonton pun membahana menyambut vokal Mike Shinoda dan Chester Bennington.
" Terima kasih Jakarta, sangat senang bisa kembali ke sini," ucap Chester setelah lagu New Divide dan Faint.
Aksi-aksi menawan juga diperlihatkan oleh tiap personil Linkin Park. Seperti Mike Shinoda yang memainkan gitar dan synthesizer, Chester main tam-tam, serta Joseph Hahn di belakang turn table. Sorak sorai lautan manusia pun terus menggema tak ada habisnya.
Kemasan apik juga mereka perlihatkan di lagu Wisdom, Justice And Love, sebuah lagu yang mengambil penggalan dari pidato Martin Luther King Jr. Sosok tokoh asal Amerika tersebut ditampilkan di layar LCD raksasa yang merupakan background panggung tersebut. Lalu, lagu Iridescent digelontorkan, ribuan penonton tak bisa dicegah untuk menyaingi lengkingan suara Chester.
19 lagu dibawakan oleh band ini dalam konser bertajuk A Thousand Suns: World Tour 2011, diantaranya Numb, Crawling, One Step Closer, Breaking The Habit, Shadow Of The Day, The Catalyst, In The End dan What I've Done.
Lagu Bleed it Out yang dimedley dengan reff terakhir dari lagu A Place For My Head menjadi penutup aksi spektakuler Chester dkk malam itu. Usai lagu terakhir, personil Linkin Park memberikan handuk, stik drum serta beberapa barang yang mereka pakai saat manggung. Mereka pun meninggalkan panggung konser yang menguras adrenalin tersebut. 


Selasa, 20 September 2011

Bersiap Untuk Konser Linkin Park di Stadion Utama GBK Jakarta

linkin park konser jakarta
LP - youtube

Anda fans setia dari Linkin Park? Ada kabar gembira bagi pecinta musik Linkin Park di Indonesia.
Kemarin 12 September 2011, melalui kanal You Tube Linkin Park, dua anggota band ini  Chester Bennington dan Mike Shinoda mengumumkan rencana kedatangannya ke Indonesia dalam video berdurasi 25 detik.
Kedatangan Linkin Park yang pastinya ditunggu-tunggu oleh penggemar setianya di Indonesia ini merupakan rangkaian dari  tour Asia untuk A Thousand Suns album  keempat Linkin Park yang dirilis tanggal 13 dan 14 September 2010 yang lalu di UK dan USA, masing-masing melalui Warner Bros. Records , dan tur ini telah dimulai sejak Oktober tahun 2010 kemarin di Buenos Aires, Argentina.
Band nu metal Amerika yang dibentuk pada tahun 1996 ini terakhir kali datang ke Indonesia tahun 2004 dalam The Meteora World Tour ini dijadwalkan akan tampil lagi di Indonesia tepatnya  di Stadion Utama Gelora Bung Karno , Jakarta pada tanggal 21 September 2011 nanti.
Anda termasuk dalam salah satu fansnya ? selamat berburu tiket masuknya!

Kamis, 01 September 2011

Asal Usul Sejarah Bedug


Sejarah Bedug
Bedug senantiasa dikaitkan dengan media panggil peribadatan. Ada pendapat tradisi bedug dikaitkan dengan budaya Cina. Adanya Bedug dikaitkan dengan ekspedisi pasukan Cheng Ho abad ke-15. Laksamana utusan kekaisaran Ming yang Muslim itu menginginkan suara bedug di masjid-masjid, seperti halnya penggunaan alat serupa di kuil-kuil Budha di Cina. Ada pula pendapat bedug berasal dari tradisi drum Cina yang menyebar ke Asia Timur, kemudian masuk Nusantara.

Namun menurut Drs M Dwi Cahyono, arkeolog dari Universitas Negeri Malang yang melakukan studi bedug di Jawa bersama tim Sampoerna Hijau, pada masa prasejarah, nenek moyang kita juga sudah mengenal nekara dan moko, sejenis genderang dari perunggu. Pemakaiannya berhubungan dengan religi minta hujan.

Kata Bedug juga sudah disinggung dalam kidung Malat, sebuah karya sastra berbentuk kidung. Susastra kidung berisi cerita-cerita panji. Umunya ditulis pada zaman Mahapahit, dari kurun waktu abad ke 14-16 Masehi. Dalam Kidung Malat dijelaskan, instrumen musik membrafaon bedug dibedakan antara bedug besar yang diberi nama teg-teg dengan bedug ukuran biasa.

Bedug pada masa itu berfungsi sebagai alat komunikasi dan penanda waktu seperti perang, bencana alam, atau hal mendesak lainnya. Dibunyikan pula untuk menandai tibanya waktu. Maka ada istilah dalam bahasa Jawa: wis wanci keteg. Artinya ”sudah waktu siang” yang diambil dari waktu saat tegteg dibunyikan.

Cornelis De Houtman dalam catatan perjalanannya D’eerste Boek menjadi saksi keberadaan bedug yang sudah meluas pada abad ke-16. Ketika komandan ekspedisi Belanda itu tiba di Banten, ia menggambarkan di setiap perempatan jalan terdapat genderang yang digantung dan dibunyikan memakai tongkat pemukul yang ditempatkan di sebelahnya. Fungsinya sebagai tanda bahaya dan penanda waktu. Kesaksian ini jelas menunjuk pada bedug.

Kendati demikian, pengaruh Cina pun tidak dinafikan. Ditilik dari sisi konstruksi, teknik pemasangan tali/pasak untuk merekatkan selaput getar ke resonator pada bedug Jawa, mirip pada cara yang digunakan pada bedug di Asia Timur seperti Jepang, Cina, atau Korea. Bukti lain terlihat pada penampilan arca terakota yang ditemukan di situs Trowulan. Arca-arca prajurit berwajah Mongoloid itu tampak menabuh tabang-tabang, sejenis genderang yang terpengaruh budaya timur tengah. Kemungkinannya itulah instrumen musik yang dimainkan orang-orang Cina Muslim di ibukota Majapahit.

Menariknya, tabang-tabang sebenarnya merupakan instrumen musik yang sudah ada sejak masa Hindu-Budha. Di dalamnya ada pengaruh kuat dari India dan budaya Semit beragama Islam. Namun diperkenalkan dan dimainkan oleh masyarakat Cina Muslim.

Jadi, bedug bisa dikatakan contoh perwujudan akulturasi budaya waditra (instrumen musik membrafon, di mana secara fisiografis terjadi perpaduan antara waditra membrafon etnik Nusantara dengan wadistra sejenis dari luar seperti India, Cina, dan Timur Tengah.

Pada Muktamar NU ke-11 di Banjarmasin Kalimanatan Selatan 1936 kembali mengukuhkan penggunaan Beduk dan kentongan, bahwa pemakaian kedua alat tersebut di masjid-masjid sangat diperlukan untuk memperbesar syiar Islam. Dengan adanya keputusan itu serangan Islam modernis bisa dieliminir, dan tradisi pemakaian beduk terus dipertahankan.

Pada masa orde baru ketika organisasi NU mulai ditekan sementara Islam modernis mulai mendapat tempat, maka ”debedukisasi” dilakukan, sehingga banyak beduk-beduk bersejarah yang hilang dan sebagian besar digudangkan. Kemudian dikembangkan program speakerisasi, sehingga hampir tiap masjid yang sudah dihilangkan beduknya diganti dengan memasang speaker di menara atau di kubah. Hanya dilingkungan masjid Nu dan kelompok Islam bermazhab seperti Perti, Al Washliyah, Mathlaul Anwar dan sebagainya, atau mesjid yang belum diambil oleh kelompok Islam modernis tetap memakai beduk. Hal itu menadji petanda masjid yang dikelola oleh Islam bermazhab dengan Islam modernis yang tidak bermazhab.

Cara Pembuatan Bedug

Pada awalnya, kambing atau sapi dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku bedug antara lain kulit kambing, sapi, kerbau, dan banteng. Kulit sapi putih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kulit sapi coklat.

Sebab, kulit sapi putih lebih tebal dari pada kulit sapi coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping, keawetannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar 5-10 menit.

Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara dipanteng (digelar) supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat bedug. Seteleh selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah disiapkan.

Proses penyatuan kulit hewan dengan kayu dilakukan dengan paku dan beberapa tali-temali. Pertanyaannya, adakah didaerah anda yang Masjidnya masih menggunakan bedug, karena disaentero pelosok, sudah banyak berganti dengan Speaker.

Permainan/Kesenian Bedug
1.Seni Ngadulag
Seni ngadulag berasal dari daerah Jawa Barat. Pada dasarnya, bedug memiliki fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan bedug di tiap-tiap daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga lahirlah sebuah istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah keterampilan menabuh bedug. Kini keterampilan menabuh bedug telah menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan bedug). Di daerah Bojonglopang, Sukabumi, seni ngadulag telah menjadi sebuah kompetisi untuk mendapatkan penabuh bedug terbaik. Kompetisi terbagi menjadi 2 kategori, yaitu keindahan dan ketahanan. Keindahan mengutamakan irama dan ritme tabuhan bedug, sedangkan ketahanan mengutamakan daya tahan menabuh atau seberapa lama kekuatan menabuh bedug. Kompetisi ini diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Dari permainan inilah seni menabuh bedug mengalami perkembangan. Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain yang telah disebutkan di atas, menabuh bedug kini juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti gitar, keyboard, dan simbal.


2.Seni Rampak Bedug
Rampak Beduk merupakan sajian instrumen berupa perkusi, yang ditingkahi suara bedug berbagai ukuran. Ada empat bedug diikat kain merah biru, yang dipukul oleh pemain yang berdiri di tengah. Di pinggirannya, kelompok musik menimpali dengan bedug berbagai ukuran. Sesekali suara terdengar dari mulut para pemainnya, mirip suara musik tiup. Namun, tak ada sajian instrumen tiup. Yang terdengar, suara harmonis antara bedug dan para vokalis tradisi saling menyahut. Seni Rampak Bedug berawal dari kebiasaan penduduk berkeliling kampung sambil memukul bedug kala sahur di bulan puasa. Yang kemudian dijadikan ajang untuk beradu keras memukul bedug. Alhasil terjadilah pertemuan antar mereka, saling beradu kekuatan bedug. Tari Rampak Beduk Banten dimainkan oleh secara masal. Sekilas, gerakannya mirip tarian dari daerah Aceh.
3.Bedug Kerok
Bedug Kerok adalah Kesenian asli Provinsi Banten dari Kampung Yudha, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupten Serang. Asal muasalnya seni Bedug Kerok ini tercipta ketika negara ini sedang gonjang-ganjing oleh krisis, yaitu pada tahun 1998 dimana terjadi peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi. Pada saat itu terjadi kerusuhan dimana-dimana, pembakaran, penjarahan, penculikan dan lain sebagainya. Rakyat dimana-mana panik, resah dan gelisah, masa itu negara dalam keadaan kacau balau, perekonomian Indonesia jatuh, pengangguran dimana-mana, perusahaan-perusahaan bangkrut dan masih banyak dampak negatif lainnya. Nah, melihat hal itu beliau Bapak M. Jufri Nur mencetuskan suatu ide kesenian dimana supaya rakyatnya menjadi terhibur, sehingga diciptakanlah Bedug Kerok, bedug yang menghibur dengan penari laki-laki berjoged sesuai irama musik bedug dan kohkol/kentongan dengan menggunakan topeng serta mengenakan baju compang-camping. Itulah Bedug Kerok yang kala itu bisa mengalihkan keresahan masyarakat kampung, khususnya Kampung Yudha, Desa Mander. Dan sampai saat ini pun Bedug Kerok masih eksis dan terus dilestarikan dengan berbagai perkembangan.










3.Bedug Kayu Pernis

Bedug Terbesar Didunia
Bedug terbesar di dunia berada di dalam Masjid Darul Muttaqien, Purworejo. Bedug ini merupakan karya besar umat Islam yang pembuatannya diperintahkan oleh Adipati Tjokronagoro I, Bupati Purworejo pertama. dibuat pada tahun 1762 Jawa atau 1834 M. Dan diberi nama Kyai Begelan. Ukuran atau spesifikasi bedug ini adalah : Panjang 292 cm, keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian belakang 564 cm, diameter bagian depan 194 cm, diameter bagian belakang 180 cm. Bagian yang ditabuh dari bedug ini dibuat dari kulit banteng. Bedug raksasa ini dirancang sebagai “sarana komunikasi” untuk mengundang jamaah hingga terdengar sejauh-jauhnya lewat tabuhan bedug sebagai tanda waktu salat menjelang adzan dikumandangkan.

Fungsi Bedug
Fungsi sosial : bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah komuntas. Fungsi estetika : bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.