Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah bersama People’s Association on Conscience (PAC) Lost Children Operation (LCO) Aceh dan didukung oleh Asian Community Trust (ACT), menyelenggarakan Doa Bersama Mengenang Satu Tahun Gempa dan Tsunami Jepang, Sabtu, 10 Maret 2012, di SMPN 1 Peukan Bada, Aceh Besar.
Menurut panitia pelaksana, kegiatan ini merupakan wujud solidaritas pelajar Aceh pasca setahun tsunami Jepang, sekaligus upaya penyadaran kesiapsiapsiagaan bencana khususnya komunitas sekolah di Aceh.
Sekitar 505 siswa akan ikut dalam kegiatan yang bertajuk “Solidaritas Pelajar Aceh untuk Jepang – Mari Make Our Schools More Realize for Disaster".  Siswa-siswa ini berasal dari sekolah yang terlibat dalam program Peningkatan Kesiapsiagaan Siswa Sekolah Menengah melalui Kegiatan Intra dan Ekstrakurikuler”, sebuah program yang diinisiasi oleh TDMRC dengan dukungan Asian Community Trust (ACT), yaitu SMPN 1 Peukan Bada, SMPN 5 Banda Aceh, SMPN 11 Banda Aceh, dan didukung oleh SMA 2 Unggul Ali Hasymy.
Acara ini juga diisi dengan serangkaian kegiatan seperti penulisan pesan moral siswa pada spanduk, doa bersama  dalam tiga bahasa Indonesia, Jepang dan Inggris, nyanyian lagu Jepang : Omoiyari No Uta, Tentang Kasih Sayang”, dan pelepasan 500 Balon berorigami ke udara oleh siswa
Kepala  TDMRC Unsyiah, Dr. M. Dirhamsyah, menyatakan  Indonesia dan Jepang merupakan negara yang sama-sama terletak pada kawasan Ring of Fire atau cincin api yang rentan terhadap bencana alam termasuk gempa bumi dan tsunami. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih siaga. Selain itu juga menginformasikan dan mengajak para pemangku kepentingan komunitas sekolah melakukan berbagai upaya terkait pengurangan risiko bencana di sekolah dan masyarakat sekitar.
Acara peringatan kenang satu tahun tsunami Jepang juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dinas terkait, di antaranya Kepala BPBA, BPBD, Disdikpora,  Banda Aceh dan Aceh Besar,  Camat Peukan Bada, serta Alumni Jepang di Aceh.

Sumber