Tepat tujuh tahun lalu, gempa tektonik berkekuatan 8,5 skala
richter berpusat di Samudra Hindia (2,9 LU dan 95,6 BT di kedalaman 20
km atau dari laut berjarak sekitar 149 km selatan Kota Meulaboh)
mengguncang bumi. Disertai gelombang pasang (tsunami). Lumpur hitam itu
menyapu beberapa wilayah lepas pantai di Indonesia (Aceh dan Nias), Sri
Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa, dan Thailand. Ratusan
ribu jiwa melayang.
Aceh terparah, Aceh berduka, Aceh terkenal! Orang asing
berlomba-lomba datang ke Serambi Mekkah untuk membantu. Program-program
mitigasi bencana diluncurkan. Dan sejak 2005, tsunami diperingati setiap
26 Desember. Barbagai ekspresi manusia tumpah.
Ibu-ibu meneteskan air mata sambil membaca Yasin di kuburan massal,
mengirim doa untuk keluarganya yang menjadi korban gempa dan tsunami.
Wakil Presiden RI Boediono menghadiri acara doa bersama di kuburan
massal Lambaro pada peringatan tahun 2009. Tak ketinggalan, umat Budha
melepaskan lentera saat memperingati tsunami di Ulee Lheu pada tahun
yang sama.
Pada peringatan setahun kemudian, anak-anak Jepang menulis pesan
untuk korban tsunami Aceh di bunga kertas. Kemudian ditanami di halaman
Masjid Raya Baiturrahman.
Dan barangkali yang tak disangka, seorang anak korban tsunami kembali
ke ayahnya setelah tujuh tahun menghilang. Meri Yulanda, 14, atau Hera
Wati, pulang kerumahnya di Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh
Barat, pada Rabu, 12 Desember 2011.
Seorang
ibu meneteskan air matanya saat berdoa untuk keluarganya yamg menjadi
korban gempa dan tsunami di kuburan massal Ulee Lheue, 26 Desember
2007
Doa
mengenang keluarga yang menjadi korban gempa dan tsunami di kuburan
massal Lambaro, 26 Desember 2008.
|
Meri
Yulanda (14) atau Hera Wati duduk bersama Ayahnya Tarmiyus. Wati pulang
kerumahnya di Ujong Baroh, kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat pada
Rabu, 12 Desember 2011 setelah hilang saat tsunami pada 26 Desember
2004.(HARIAN ACEH | JUNAIDI HANAFIAH) |
|
Wakil
Presiden RI Boediono bersama Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati
Aceh Besar Bukhari Daud melaksanakan doa bersama saat peringatan tsunami
tahun 2009 di kuburan massal Lambaro.(HARIAN ACEH | JUNAIDI HANAFIAH) |
|
Umat Budha melepaskan lentera Memperingati Tsunami di Ulee Lhee tahun 2009.(HARIAN ACEH | JUNAIDI HANAFIAH) |
|
Peringatan tujun tahun tsunami di Lhoknga ditandai dengan penanaman
5.000 bunga Shinsai Mirai no Hana di lapangan golf Lhoknga, Aceh Besar,
Senin (26/12).Bunga ini berisi pesan-pesan yang ditulis oleh masyarakat
Indonesia dan Jepang. Pesan
yang ditulis anak Jepang di sebuah kertas untuk korban tsunami Aceh di
pasang pada halaman Masjid Raya Baiturrahman pada 25 Desember
2010. |
|
Orang melihat foto-foto tsunami tahun 2004, di kuburan masal Ulee Lheue di kota Banda Aceh. Reuters / Tarmizy Harva |
|
Anak laki-laki menanam bunga kertas yang berisi pesan-pesan yang ditulis
oleh masyarakat Indonesia dan Jepang selama upacara untuk memperingati
tsunami Samudra Hindia tahun 2004 di Lhok Nga, Aceh (26/12/2011).
Reuters / Junaidi | | | |
|
Seorang anak menanamkan bunga harapan yang dibawa dari Jepang untuk
semangat bagi masyarakat Aceh dalam peringatan tujuh tahun Tsunami Aceh,
Senin 26 Desember 2011. Peringatan tujuh tahun tsunami Aceh dipusatkan
di Lapangan Golf, Lhok Nga, Aceh Besar. Tempo/Adi Warsidi | | | | |
|
Seorang warga berdoa di pemakaman massal Ulee Lheu, Banda Aceh, Senin
(26/12), saat peringatan tujuh tahun bencana tsunami Aceh.
ANTARA/Irwansyah Putra | | |
|
Anak-anak peremuan menanam bunga kertas yang berisi pesan-pesan yang
ditulis oleh masyarakat Indonesia dan Jepang selama upacara untuk
memperingati tsunami Samudra Hindia 2004 di Lhok Nga, Aceh (26/12/2011).
Reuters / Junaidi |
|
Anak-anak dari korban tsunami menaburkan bunga di kuburan masal tsunami Ulee Lheue, Banda Aceh, Jumat (23/12). ANTARA/Ampelsa |
|
Anak-anak berdoa bagi anggota keluarga yang meninggal dalam tsunami
tahun 2004, di sekolah asrama mereka di kota Banda Aceh
(26/12/2011).Mereka berkumpul di lingkungan masjid dan rumah untuk
mengingat korban tewas kerena tsunami yang dipicu oleh gempa bumi bawah
laut di Pulau Sumatera tujuh tahun lalu.Reuters/Tarmizy Harva |
|
Tiga anak korban tsunami menata bunga kertas saat peringatan tujuh
tahun tsunami di lapangan Golf, Lhoknga, Kab. Aceh Besar, Aceh, Senin
(26/12). Ribuan warga Aceh dan termasuk warga Jepang turut berpatisipasi
memperingati tujuh tahun tsunami di Aceh dengan tema "Mari Bersatu
Membangun Masa Depan Aceh dan Jepang". | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
|
Wanita Jepang menata bunga kertas saat peringatan tujuh tahun tsunami
di lapangan Golf, Lhoknga, Kab. Aceh Besar, Aceh, Senin (26/12). Ribuan
warga Aceh dan termasuk warga Jepang turut berpatisipasi memperingati
tujuh tahun tsunami di Aceh dengan tema "Mari Bersatu Membangun Masa
Depan Aceh dan Jepang". |
Sumber : Berbagai Sumber