![]() |
ilustrasi |
BANDA ACEH - Sebanyak 18 negara
dijadwalkan ikut andil dalam festival Tarian Rakyat Internasional
(International Folklore Festival), yang akan digelar 23-29 Juli 2011, di
Banda Aceh. Banda Aceh menjadi tuan rumah setelah Aceh tampil sebagai
juara dalam festival tarian rakyat sebelumnya di Turki, Juli 2010.
Sekretaris panitia pelaksana, M Adli Abdullah kepada Serambi, Kamis (7/7), mengatakan pihak International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) memilih Aceh Indonesia, karena memiliki tarian yang sangat khas dan mampu memikat perhatian bangsa lain.
“Dengan diakuinya Tari Saman, maka sudah semakin banyak karya budaya bangsa Indonesia yang telah diakui UNESCO termasuk sebelumnya wayang, keris, batik, dan angklung,” ujarnya.
Menurut Adli, Tari Saman secara resmi akan diakui oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), sebagai warisan budaya dunia tidak benda pada 19 November mendatang di Bali. Didampingi wakil sekretaris panitia, Aidi Kamal, Adli menambahkan festival itu diadakan di Banda Aceh, Sigli dan Sabang.
“Mereka akan melihat dan mempelajari tarian tradisional Aceh di daerah-daerah yang dianggap punya tarian tradisional yang mampu diperlihatkan secara baik,” ujarnya.
Adli berharap festival itu bisa menjadi hiburan bagi masyarakat serta pembelajaran budaya antarbangsa. Pihaknya ingin mengenalkan Aceh yang sudah mulai aman dan nyaman untuk disinggahi, juga seiring dengan program Pemerintah Kota Banda Aceh yang mencanangkan Banda Aceh Visit Years 2011 dan menyukseskan Aceh Visit Years 2013.(puh)
peserta festival tari
Italia
Polandia
Estonia
Ekuador
Venezuela
Senegal
Malaysia
Nigeria
Latvia
Lithuania
India
Turki
Pakistan
Afrika Selatan
Korea
Kanada
Sekretaris panitia pelaksana, M Adli Abdullah kepada Serambi, Kamis (7/7), mengatakan pihak International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) memilih Aceh Indonesia, karena memiliki tarian yang sangat khas dan mampu memikat perhatian bangsa lain.
“Dengan diakuinya Tari Saman, maka sudah semakin banyak karya budaya bangsa Indonesia yang telah diakui UNESCO termasuk sebelumnya wayang, keris, batik, dan angklung,” ujarnya.
Menurut Adli, Tari Saman secara resmi akan diakui oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), sebagai warisan budaya dunia tidak benda pada 19 November mendatang di Bali. Didampingi wakil sekretaris panitia, Aidi Kamal, Adli menambahkan festival itu diadakan di Banda Aceh, Sigli dan Sabang.
“Mereka akan melihat dan mempelajari tarian tradisional Aceh di daerah-daerah yang dianggap punya tarian tradisional yang mampu diperlihatkan secara baik,” ujarnya.
Adli berharap festival itu bisa menjadi hiburan bagi masyarakat serta pembelajaran budaya antarbangsa. Pihaknya ingin mengenalkan Aceh yang sudah mulai aman dan nyaman untuk disinggahi, juga seiring dengan program Pemerintah Kota Banda Aceh yang mencanangkan Banda Aceh Visit Years 2011 dan menyukseskan Aceh Visit Years 2013.(puh)
peserta festival tari
Italia
Polandia
Estonia
Ekuador
Venezuela
Senegal
Malaysia
Nigeria
Latvia
Lithuania
India
Turki
Pakistan
Afrika Selatan
Korea
Kanada