Fauzan alias Sansan |
ACEH seru! Itulah kata yang dilontarkan Fauzan alias Sansan,
gitaris Pee Wee Gaskins, grup band ibu kota Jakarta ketika ditemui di
Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Sabtu (16/7) siang. Tujuan pemuda
kelahiran Jakarta, 7 Januari 1986 ke Aceh adalah diundang sebagai
bintang tamu pada Rencong Festival Music II se-Aceh di Gedung KNPI
Lhokseumawe yang berlangsung 16-17 Juli 2011.
Menurut Sansan, ia banyak tahu tentang Aceh hanya melalui televisi terutama terkait konflik dan tsunami serta kopi Aceh. Didasari informasi itu, pria bertampang keren itu mengaku sudah lama ingin bisa ke Aceh. Dan, kini niat itu pun terwujud.
Tanpa perlu persiapan matang, pria yang ditangannya penuh tato itu, Jumat (15/7) siang tiba di Medan. Setelah itu, ia langsung menuju Lhokseumawe melalui jalur darat. Ia tak pernah dibayangkan butuh waktu sekitar tujuh jam untuk bisa mencapai Lhokseumawe dari Kota Medan. “Saya pikir hanya empat jam sudah nyampek Lhokseumawe. Eh, ternyata jauh juga ya,” ujarnya.
Di perjalanan, ia mengakui hanya melihat sawah, lalu kota secara berulang-ulang. Tapi yang paling berkesan baginya saat pertama mamasuki wilayah Aceh ketika melihat sebuah bendera yang tidak pernah dilihat di daerah lain yakni bendera Partai Aceh (PA), sebuah partai politik lokal di Aceh. Lalu, secara spontan dia berteriak, “wah gua harus foto di depan bendera itu, biar kesannya sudah tiba di Aceh,” ujarnya sambil tertawa.
Sansan juga mengaku di Aceh dia selalu menemukan orang-orang ramah. “Ternyata Aceh sekarang sudah sangat seru. Kalau dulu saat konflik kondisinya jauh beda dari sekarang. Karena itu, sudah sepantasnya damai Aceh harus dipelihara, apapun kondisi politiknya,” ujar Sansan mengakhiri ceritanya tentang Aceh.(saiful bahri)
jadwal sansan di lhokseumawe
- Tiba di Lhokseumawe Sabtu (16/7) pagi
- Tampil sebagai bintang tamu pada Rencong Festival Music II se-Aceh, Sabtu (16/7) sekitar pukul 20.00 WIB.
- Peserta yang mendaftar 60 grup band
- Festival dimulai Sabtu (16/7) pukul 14.00 WIB
- Jika waktu memungkinkan, Sansan akan tampil kembali setelah peserta festival unjuk kebolehan pada Sabtu (16/7) malam.
Menurut Sansan, ia banyak tahu tentang Aceh hanya melalui televisi terutama terkait konflik dan tsunami serta kopi Aceh. Didasari informasi itu, pria bertampang keren itu mengaku sudah lama ingin bisa ke Aceh. Dan, kini niat itu pun terwujud.
Tanpa perlu persiapan matang, pria yang ditangannya penuh tato itu, Jumat (15/7) siang tiba di Medan. Setelah itu, ia langsung menuju Lhokseumawe melalui jalur darat. Ia tak pernah dibayangkan butuh waktu sekitar tujuh jam untuk bisa mencapai Lhokseumawe dari Kota Medan. “Saya pikir hanya empat jam sudah nyampek Lhokseumawe. Eh, ternyata jauh juga ya,” ujarnya.
Di perjalanan, ia mengakui hanya melihat sawah, lalu kota secara berulang-ulang. Tapi yang paling berkesan baginya saat pertama mamasuki wilayah Aceh ketika melihat sebuah bendera yang tidak pernah dilihat di daerah lain yakni bendera Partai Aceh (PA), sebuah partai politik lokal di Aceh. Lalu, secara spontan dia berteriak, “wah gua harus foto di depan bendera itu, biar kesannya sudah tiba di Aceh,” ujarnya sambil tertawa.
Sansan juga mengaku di Aceh dia selalu menemukan orang-orang ramah. “Ternyata Aceh sekarang sudah sangat seru. Kalau dulu saat konflik kondisinya jauh beda dari sekarang. Karena itu, sudah sepantasnya damai Aceh harus dipelihara, apapun kondisi politiknya,” ujar Sansan mengakhiri ceritanya tentang Aceh.(saiful bahri)
jadwal sansan di lhokseumawe
- Tiba di Lhokseumawe Sabtu (16/7) pagi
- Tampil sebagai bintang tamu pada Rencong Festival Music II se-Aceh, Sabtu (16/7) sekitar pukul 20.00 WIB.
- Peserta yang mendaftar 60 grup band
- Festival dimulai Sabtu (16/7) pukul 14.00 WIB
- Jika waktu memungkinkan, Sansan akan tampil kembali setelah peserta festival unjuk kebolehan pada Sabtu (16/7) malam.